Sebanyak 5% dari hutan di Papua bisa langsung memperoleh pendanaan dari pasar karbon internasional melalui mekanisme pembangunan bersih (CDM= Clean Development mechanism), dan sekarang Pemerintah Daerah Papua sedang memproses sertifikat internasional untuk keperluan itu.
Papua saat ini memiliki 42 juta hektar hutan yang terdiri atas 50 persen hutan konservasi, 30 persen hutan produksi, dan sisanya hutan konversi.
Dari hutan konversi, 5% yang akan dimanfaatkan untuk kelapa sawit khusus diproses untuk menghasilkan energi hijau (green energy) berupa biofuel.
(Mengupayakan biofuel berarti mengupayakan pengurangan emisi dari minyak fosil dan kami harap bisa diproses untuk mendapatkan sertifikat CDM).
Gubernur Papua menyebutkan, satu juta hektar hutan memiliki nilai 5 miliar dolar AS per tahun, dengan target pasar adalah negara-negara annex 1 Protokol Kyoto (negara-negara maju) di Eropa. (negara-negara maju telah lama menjadi pengemisi karbon dan menyebabkan pemanasan global )
Mari kita hitung dan dukung harapan Gubernur Papua
Berapa hektar hutan di Papua Yang bisa langsung memperoleh pendanaan dari pasar karbon internasional ?
Berapa nilai (dalam dolar AS) hutan di Papua Yang bisa langsung memperoleh pendanaan dari pasar karbon internasional ?
Sumber: ANTARA NEWS
1 komentar:
Begitulah nasib negara miskin dan tidak maju, selalu menjadi objek negara besar, mereka yang bikin ulah dengan teknologi dan dananya, kita yang diatur untuk kenyamanan dan kenikmatan mereka, mereka bisa bikin apa saja untuk kekuasaan dan kemajuan negaranya sementara rakyat kita untuk sekedar makan saja dibuat aneka macam aturan, saya dukung Papua untuk minta konpensasi dari negara maju!!
Posting Komentar